Kepiting bakau adalah komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Berdasarkan data yang tersedia di Departemen Kelautan dan Perikanan, permintaan kepiting dan rajungan dari pengusaha restoran sea food Amerika Serikat saja mencapai 450 ton setiap bulan. Jumlah tersebut belum dapat dipenuhi karena keterbatasan hasil tangkapan di alam dan produksi budidaya yang masih sangat minim.
Padahal, negara yang menjadi tujuan ekspor kepiting bukan hanya Amerika tetapi juga Cina, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan sejumlah negara di kawasan Eropa. Sebuah perusahaan di Tarakan yang menjadi pengumpul sekaligus eksportir kepiting mengaku hanya sanggup mengirim 20 ton kepiting per bulan ke Korea, padahal permintaan mencapai 80 ton per bulan.
Kepiting banyak diminati dikarenakan daging kepiting tidak saja lezat tetapi juga menyehatkan. Daging kepiting mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan. Meskipun mengandung kholesterol, makanan ini rendah kandungan lemak jenuh, merupakan sumber Niacin, Folate, dan Potassium yang baik, dan merupakan sumber protein, Vitamin B12, Phosphorous, Zinc, Copper, dan Selenium yang sangat baik.
Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri. Untuk kepiting lunak/soka, selain tidak repot memakannya karena kulitnya tidak perlu disisihkan, nilai nutrisinya juga lebih tinggi, terutama kandungan chitosan dan karotenoid yang biasanya banyak terdapat pada kulit semuanya dapat dimakan.
Kepiting tersebut diekspor dalam bentuk segar/hidup, beku, maupun dalam kaleng. Di luar negeri, kepiting merupakan menu restoran yang cukup bergengsi. Dan pada musim-musim tertentu harga kepiting melonjak karena permintaan yang juga meningkat terutama pada perayaan-perayaan penting seperti imlek dan lain-lain. Pada saat-saat tersebut harga kepiting hidup di tingkat pedagang pengumpul dapat mencapai Rp.100.000,- per kg yang pada hari biasa hanya Rp.40.000,- untuk grade CB (betina besar berisi/bertelur, ukuran > 200 g/ekor) dan Rp.30.000,- untuk LB (jantan besar berisi, ukuran > 500g- 1000g/ekor).
Kepiting lunak/soka harganya dua kali lipat lebih tinggi. Di luar negeri, harga kepiting bakau grade CB dapat mencapai 8.40 U$ - 9.70 U$ per kg sedangkan LB dihargai 6.10 U$ - 9.00 U$ per kg. Ukuran >1000g (Super crab) harganya 10.5 U$ per kg.
Related Links:
Budidaya Kepiting Bakau
Kulit Kepiting Sebagai Bahan Baku Kosmetik
Please, Translate in Your Language..
Minggu, 23 Januari 2011
Kandungan Nutrisi Daging Kepiting
Korean Learning and Job Info
TEKNIK SEO MUDAH DAN GRATIS | Optimasi Seo, Seo Tools, Optimasi Blog, Seo Terbaik, Seo Gratis
Label
abrasi pesisir
(1)
air asin
(1)
bibit bakau
(1)
budidaya ikan lele dumbo
(1)
budidaya kepiting bakau
(1)
budidaya udang windu
(1)
ciri lobster
(1)
clarias gariuphinus
(1)
crawdad
(1)
crawfish
(1)
crayfish
(1)
crustacea
(1)
desa kaliwlingi kabupaten brebes
(1)
fcb
(1)
fishing
(1)
freshwater crayfish
(1)
garam impor
(1)
garam pantura
(1)
habitat lobster
(1)
hutan bakau
(1)
hutan mangruve
(1)
ikan mas
(1)
kakap putih
(1)
kepiting bakau
(1)
kepiting tambak
(1)
lobster air tawar
(1)
mancing mania
(1)
melestarikan hutan bakau
(1)
muara
(1)
muara sigempol
(1)
nutrisi daging kepiting
(1)
pedoman teknis budidaya udang
(1)
pelak
(1)
pemijahan alami lele
(1)
pemijahan buatan lele
(1)
pemijahan lele
(1)
penyebaran lobster
(1)
potensi kepiting di indonesia
(1)
produksi garam
(1)
produksi udang tambak
(1)
spesies lobster
(1)
sungai pemali
(1)
syarat konstruksi tambak
(1)
tambak garam
(1)
teknik pembuatan tambak
(1)
udang
(1)
udang lobster
(1)
udang windu
(1)